Tuesday 29 May 2018

Para Penyeru Jalan Tuhan


Ialah Islam, agama yang tak ada keraguan bagi seorang muslim yang beriman. Islam yang syumul, meliputi segala hal, tak terbatas ruang dan waktu. Dulu maupun sekarang, di Masjid maupun di hutan, Islam adalah satu dan Allah tetaplah sama. Ialah Islam, agama penyempurna dan penutup dari segala bentuk ajaran yang pernah Allah turunkan di muka bumi melalui Rasul-rasul-Nya. Ialah agama yang mulia, penuh cinta, perdamaian dan kasih sayang. Adalah juga kemuliaan bagi insan yang bersedia berlelah menitih jalan dakwah untuk menjadi penyeru kebaikan, menyeru manusia pada agama yang hanif dengan keutuhan dan keuniversalannya, dengan syi’ar dan syari’atnya, dengan akidah dan kemuliaan akhlaknya, serta penyampaian yang benar.

Ialah Muhammad, sebaik-baik penyeru agama ini yang Allah datangkan kepada manusia. Seorang Rasul yang Allah pilih, seorang manusia mulia dengan akhlak yang luar biasa. Seorang Rasul yang merasakan berat penderitaan kaumnya, Rasul yang menginginkan keimanan dan keselamatan bagi sekalian umat manusia, Rasul yang amat penyayang terhadap orang-orang mukmin.

Sungguh, Islam sebagai satu-satunya jalan yang diridhoi Allah adalah satu bentuk tak terpisahkan dari para penyerunya. Ialah orang-orang mukmin itu sendiri yang berkewajiban memikul beban untuk menyerukan agama ini dengan caranya masing-masing. Dengan cara yang tepat dan tentunya disertai pemahaman yang benar atas agama itu sendiri. Seorang mukmin yang menyerukan agama ini dengan pemahaman yang benar namun dengan cara penyampaian yang tidak tepat adalah sama berbahayanya dengan seorang pendakwah yang tidak memiliki pemahaman yang benar tentang Islam namun pandai dalam berargumen dan berbicara di depan orang lain.

Oleh karenanya, agama yang mulia ini akan tetap mulia dalam penyeruannya kepada manusia. Apabila penyeru-penyerunya adalah mereka yang memiliki pemahaman yang lurus terhadap agama ini. Penyeru yang berakhlak dan mampu menjadi teladan serta pandai memberi hikmah dalam setiap untaian kata dan tindakannya. Penyeru yang tidak hanya paham, namun juga tau bagaimana menyampaikannya dengan cara yang tepat pada setiap objek seruannya.

Bagi para penyeru agama ini, pahamilah bahwa ini adalah tugas para Rasul yang mulia. Yang menyampaikan perintah Allah dengan pemahaman, cara dan petunjuk yang jelas. Tugas yang pada akhirnya diwariskan kepada para ulama dan aktivis dakwah yang ikhlas, rela berlelah di jalan sempit dan berduri. Jalan yang tak banyak orang memilihnya. Sungguh, mereka layak meraih derajat yang mulia dan pahala yang besar di sisi Allah swt.

Ialah Rasul yang mulia, yang pernah bersabda pada masa hidupnya; “Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk, ia berhak memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, ia mendapat dosanya seperti dosa yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa mereka” (HR. Muslim, Malik, Abu Daud, dan Tarmidzi).


Lalu, adakah yang lebih mulia daripada apa yang mereka lakukan?, menyeru manusia pada jalan Tuhannya, kepada petunjuk dan hukum-hukum-Nya. Memang tak mudah, karenanya tak banyak yang mau melaluinya. Dan ketahuilah, bahwa tugas ini pernah ditawarkan kepada langit, bumi, dan gunung. Semua takut, hanya manusia yang berani menerimanya.

R.A.

0 comments:

Post a Comment