Ialah Islam, agama
yang tak ada keraguan bagi seorang muslim yang beriman. Islam yang syumul,
meliputi segala hal, tak terbatas ruang dan waktu. Dulu maupun sekarang, di
Masjid maupun di hutan, Islam adalah satu dan Allah tetaplah sama. Ialah Islam,
agama penyempurna dan penutup dari segala bentuk ajaran yang pernah Allah
turunkan di muka bumi melalui Rasul-rasul-Nya. Ialah agama yang mulia, penuh
cinta, perdamaian dan kasih sayang. Adalah juga kemuliaan bagi insan yang
bersedia berlelah menitih jalan dakwah untuk menjadi penyeru kebaikan, menyeru
manusia pada agama yang hanif dengan keutuhan dan keuniversalannya, dengan syi’ar
dan syari’atnya, dengan akidah dan kemuliaan akhlaknya, serta penyampaian yang
benar.
Ialah Muhammad,
sebaik-baik penyeru agama ini yang Allah datangkan kepada manusia. Seorang
Rasul yang Allah pilih, seorang manusia mulia dengan akhlak yang luar biasa. Seorang
Rasul yang merasakan berat penderitaan kaumnya, Rasul yang menginginkan keimanan
dan keselamatan bagi sekalian umat manusia, Rasul yang amat penyayang terhadap
orang-orang mukmin.
Sungguh, Islam
sebagai satu-satunya jalan yang diridhoi Allah adalah satu bentuk tak
terpisahkan dari para penyerunya. Ialah orang-orang mukmin itu sendiri yang berkewajiban
memikul beban untuk menyerukan agama ini dengan caranya masing-masing. Dengan
cara yang tepat dan tentunya disertai pemahaman yang benar atas agama itu
sendiri. Seorang mukmin yang menyerukan agama ini dengan pemahaman yang benar
namun dengan cara penyampaian yang tidak tepat adalah sama berbahayanya dengan
seorang pendakwah yang tidak memiliki pemahaman yang benar tentang Islam namun
pandai dalam berargumen dan berbicara di depan orang lain.
Oleh karenanya,
agama yang mulia ini akan tetap mulia dalam penyeruannya kepada manusia. Apabila
penyeru-penyerunya adalah mereka yang memiliki pemahaman yang lurus terhadap
agama ini. Penyeru yang berakhlak dan mampu menjadi teladan serta pandai memberi
hikmah dalam setiap untaian kata dan tindakannya. Penyeru yang tidak hanya
paham, namun juga tau bagaimana menyampaikannya dengan cara yang tepat pada
setiap objek seruannya.
Bagi para penyeru
agama ini, pahamilah bahwa ini adalah tugas para Rasul yang mulia. Yang
menyampaikan perintah Allah dengan pemahaman, cara dan petunjuk yang jelas. Tugas
yang pada akhirnya diwariskan kepada para ulama dan aktivis dakwah yang ikhlas,
rela berlelah di jalan sempit dan berduri. Jalan yang tak banyak orang
memilihnya. Sungguh, mereka layak meraih derajat yang mulia dan pahala yang
besar di sisi Allah swt.
Ialah Rasul yang
mulia, yang pernah bersabda pada masa hidupnya; “Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk, ia berhak memperoleh pahala
seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari
pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, ia mendapat
dosanya seperti dosa yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa
mereka” (HR. Muslim, Malik, Abu Daud, dan Tarmidzi).
Lalu, adakah yang
lebih mulia daripada apa yang mereka lakukan?, menyeru manusia pada jalan Tuhannya,
kepada petunjuk dan hukum-hukum-Nya. Memang tak mudah, karenanya tak banyak
yang mau melaluinya. Dan ketahuilah, bahwa tugas ini pernah ditawarkan kepada
langit, bumi, dan gunung. Semua takut, hanya manusia yang berani menerimanya.
R.A.
R.A.
0 comments:
Post a Comment