Tuesday 28 November 2017

Pemuda untuk Transformasi Bangsa

“Sejak dulu hingga sekarang, pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatan. Dalam setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya” (Hasan Al-Banna).

Pemuda adalah penerus estafet kepemimpinan dan agen-agen perubahan bangsa di masa yang akan datang. Kepemimpinan mencakup segala lini dan sendi kehidupan. Oleh karenanya, pemuda yang nanti akan menjadi pengisi ruang-ruang kepemimpinan itu seharusnya bersiap dan harus dipersiapkan dari sekarang.

Tak sedikit memang pemuda generasi bangsa yang saat ini telah menorehkan prestasi, kreatifitas dan upaya kontribusinya untuk bangsa. Namun kemudian justru lebih banyak pemuda generasi bangsa yang saat ini mengalir mengikuti arus kebudayaan barat.

Bukan kebudayaannya yang salah, karena itulah mereka. Namun yang salah kemudian adalah banyak dari pemuda generasi bangsa saat ini yang tidak mampu memilih dan memilah di antara kebudayaan-kebuyaan itu. Dan pada akhirnya justru para pemuda inilah yang kemudian melupakan jati diri mereka. Melupakan nilai-nilai kebaikan yang telah dibawa dan diajarkan oleh para pendahulu.

Para pemuda terbawa arus. Kebudayaan barat mengajarkan mereka untuk hidup bebas, sekuler dan materialistis. Sehingga persatuan dan kesatuan pemuda justru hanya berbentuk untaian kata-kata tak bermakna dalam dunia maya. Menghabiskan waktu demi suatu kesenangan belaka. Demi menuruti hawa nafsu dan kepuasan dunia.

Akankah yang seperti ini harus terus dibiarkan?, akankah calon-calon pemimpin bangsa mengalir mengikuti budaya yang ada? Tentu tidak. Pemuda yang diharapkan nanti mengisi ruang-ruang kepemimpinan demi menciptakan sebuah perubahan baik justru akan menjadi agen-agen perpecahan dan kehancuran bangsa.

Pemimpin tak lahir begitu saja. Para pemimpin harus lahir dari Rahim-rahim pembinaan. Mereka harus dibina dan dipersiapkan. Penanaman nilai, pembentukan akhlak serta pemahaman akan kepercayaan yang benar merupakan bekal yang harus dimiliki oleh para pemuda generasi bangsa.

Setiap insan generasi bangsa memiliki potensi, bakat dan kemampuannya masing-masing. Dan setiap mereka memiliki kekurangan yang tidak akan mampu mereka tutup sendiri. Oleh karena itu, kesatuan dan persatuan pemuda juga penting demi menyatukan semua kekuatan dan menutup celah-celah kekurangan.

Tanpa persatuan dan kesatuan, maka kekuatan yang dimiliki oleh individu-individu itu hanya akan memberi manfaat bagi dirinya dan segelintir orang yang ada di sekitarnya. Namun dengan adanya persatuan dan kesatuan, maka kekuatan yang dimiliki oleh individu-individu itu akan menjadi kekuatan besar, akan melahirkan kebermanfaatan yang lebih besar dan akan menciptakan perubahan yang jauh lebih besar.


Maka tak salah, jika pembinaan bagi para pemuda generasi bangsa itu dilakukan. Sebuah upaya mulia, menyiapkan generasi pengisi ruang-ruang kepemimpinan bagi bangsa. Melahirkan pemimpin-pemimpin yang memiliki integritas, akseptabel dan professional untuk berkontribusi dalam transformasi bangsa menuju arah yang lebih baik.

~Romli Amrullah~