Saturday 12 August 2017

Pemimpin untuk Indonesia


Berbicara tentang kepemimpinan memang menarik. Kepemimpinan tidak hanya berbicara tentang posisi seseorang yang lebih tinggi dalam sebuah organisasi, namun berbicara tentang bagaimana ia mampu mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya demi mewujudkan cita-cita bersama, dan bukan orang yang dengan kedudukannya meraup manfaat untuk dirinya sendiri dan kelompoknya. Polemik kepemimpinan di Negeri ini memberikan banyak pengajaran kepada kita bagaimana sulitnya menyatukan masyarakat Indonesia yang majemuk, berbeda suku, bahasa, budaya, bahkan warna kulit. Keberpihakan kepada satu golongan atau kelompok tertentu dan mengabaikan tujuan bersama menjadikan seorang pemimpin gagal dalam memimpin. Mungkin ia akan menjadi pahlawan dalam kelompoknya, namun menjadi benalu yang dengan pelan tapi pasti mematikan dan menghancurkan mereka yang tidak sepaham dan sejalan.

Perbedaan tidak bisa dinafikkan di Negeri ini. Indonesia dengan ragam budaya dan pemahaman membutuhkan sosok pemimpin yang dapat menyatukan, setidaknya mencegah perpecahan di Negeri ini. Sosok pemimpin yang moderat dibutuhkan di Negeri ini. Sosok pemimpin ynag tidak ekstrim dalam mengambil sikap dan kebijakan, sehingga setiap tindakan yang diambil tidak menimbulkan benturan-benturan kepentingan di masyarakat.

Selanjutnya seorang pemimpin haruslah memiliki sikap open mind atau berfikir terbuka. Seorang pemimpin yang tidak hanya mendengar satu sumber suara dalam proses penentuan kebijakan. Namun pemimpin yang dengan ketegasan, pemikiran dan wawasannya yang luas mampu menerima saran dan kritik dari berbagai sumber, menyaringnya dan melahirkannya dalam sebuah keputusan untuk kepentingan bersama.

Objektif, menjadi sikap dan keyakinan yang juga harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Pemimpin harus tetap fokus pada tujuan bersama kenapa ia diberi amanah untuk menjadi seorang pemimpin. Setiap keputusan yang diambil benar-benar berdasarkan fakta yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadinya, apalagi demi kepentingan kelompoknya.

Terakhir yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yakni religiusitas. Seorang pemimpin harus memiliki iman yang kuat, menjadi pegangan yang akan menjaga setiap langkah dan sikap yang diambilnya. Jika seorang pemimpin yang dengan kekuatan iman ia melangkahkan kakinya, maka setiap keputusan yang ia ambil akan selalu dilandaskan pada hati nurani, fikiran yang jernih, dan tujuan yang mulia. Demi Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

0 comments:

Post a Comment