Friday 11 August 2017

MAHASISWA UNHAS MENGADAKAN PELATIHAN SORTASI KOPI UNTUK KELOMPOK TANI PEREMPUAN DI JENEPONTO


Kamis, 10 Agustus 2017. Lima mahasiswa Unhas peserta KKN Tematik Gelombang 96 Desa Membangun Jeneponto telah berhasil melaksanakan salah satu program kerja KKN-nya yaitu Pelatihan Sortasi Kopi kepada kelompok tani perempuan di desa Ujungbulu, kec. Rumbia, Jeneponto.
Berdasarkan hasil observasi kepada masyarakat dan diskusi dengan Kepala Desa Ujungbulu serta menilik pada profil desa yang tertera pada RPJMDes Ujungbulu diketahui bahwa mayoritas penduduk desa Ujungbulu memiliki mata pencaharian sebagai petani dan berkebun, dengan hasil komoditi terbesar yaitu penghasil kopi, di samping tanaman hortikultura seperti bawang merah, kol, wortel, tembakau dan sawi.

Petani kopi di desa ini secara umum masih menggunakan cara yang konvensional dalam proses pemetikan hingga pengolahannya. Pemetikan kopi dengan cara mengambil secara langsung kopi yang berada dalam satu rumpun buah akan mengakibatkan calon buah, tunas serta kopi yang masih mentah ikut terambil. Hal ini tentu akan menghilangkan potensi panen selanjutnya. Tidak hanya sampai di sini kesalahan yang biasa dilakukan oleh petani. Pemrosesan kopi secara bersamaan antara yang matang secara sempurna, setengah matang, mentah dan terlewat matang juga akan mempengaruhi kualitas dari kopi yang dihasilkan. Bahkan kopi yang diproses secara bersamaan tersebut akan menghasilkan kualitas kopi yang sangat rendah, diakibatkan banyaknya biji kopi yang cacat dan tidak layak konsumsi. Alhasil nilai jual dari biji kopi itu sendiri dihargai sangat murah oleh para tengkulak. Tak jarang pula para petani menjual kopi-kopi mereka langsung setelah dipanen dengan harga yang jauh lebih murah.

Potensi yang sangat besar dibarengi dengan pemanfaatan yang sederhana inilah yang kemudian  memunculkan keinginan dari Kepala Desa Ujungbulu dan kami sebagai mahasiswa KKN untuk bagaimana agar potensi penghasil kopi ini dapat dikembangkan. Sehingga tidak hanya kopi-kopi yang berkualitas yang akan dihasilkan, namun juga akan meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat desa Ujungbulu dari perkebunan kopi ini. Keinginan tersebut telah didukung sepenuhnya oleh Kepala Desa Ujungbulu dengan mengadakan mesin-mesin pengolahan kopi semi modern. Mesin-mesin itu terdiri dari mesin untuk mengupas kulit luar (saat kopi baru saja dipanen), mesin untuk mengupas kulit dalam atau biasa disebut dengan kulit tanduk yang keadaannya agak keras (setelah kopi melalui tahap penjemuran), mesin sangrai dan mesin penggiling kopi untuk menghasilkan kopi bubuk.

Dukungan dari pemerintah desa Ujungbulu ini tentu harus dibarengi oleh pemahaman dan keinginan bersama oleh masyarakat untuk memajukan kualitas kopi-kopi yang dihasilkan dari desa Ujungbulu. Bersama dengan harapan itulah para mahasiswa KKN Tematik Desa Membangun ini mengadakan pelatihan Sortasi Kopi dengan menghadirkan seorang wirausahawan muda di bidang kopi yang menyelesaikan studinya di Universitas Negeri Malang, Nur Amri, S.Si. kegiatan ini berlangsung selama 3 jam dengan sesi pemberian materi menggunakan power point dan dilanjutkan dengan sesi praktek, serta diakhiri dengan sesi minum kopi bersama. Peserta dari kegiatan ini adalah para ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok tani perempuan desa Ujungbulu.

Dalam materinya, kak Amri menjelaskan bahwa sebenarnya kopi-kopi dari desa Ujungbulu memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Hanya saja memang pengetahuan masyarakat yang masih sangat rendah terkait dengan bagaimana cara mengolah kopi yang benar dari pametikan hingga pasca panen sampai menghasilkan biji-biji kopi yang berkualitas dengan harga yang cukup tinggi.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Desa sebagai pihak yang bekerjasama dalam pelaksanaan KKN Tematik Unhas Desa Membangun ini, kak Amri berharap bahwa kedepannya akan ada pendampingan secara berkelanjutan kepada para petani kopi di desa Ujungbulu dan sekitarnya. Selain itu, kak Amri juga berharap agar para mahasiswa KKN yang melaksanakan kegiatan ini nantinya setelah berhasil menyelesaikan studinya dapat kembali berkontribusi dalam pembangunan desa dan mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat.

0 comments:

Post a Comment