Tuesday 17 April 2018

Ingatlah, Allah Bersama Kita


Pernahkah sobat muslim ditanya atau bahkan bertanya dengan diri sendiri, dimana Allah?. Sungguh, pernah suatu ketika para sahabat Nabi juga menanyakan hal yang sama kepada Rasulullah. Lalu apa jawaban atas pertanyaan tersebut?. Itulah manusia yang dengan akal pikiran yang Ia miliki, ingin selalu merasionalkan segala sesuatu, harus jelas dan terukur serta nampak di depan mata untuk membuktikan bahwa sesuatu itu benar adanya. Dan sungguh benar bahwa Al-Qur’an menjawab semua permasalahan yang dialami oleh manusia. Termasuk menjawab pertanyaan, “dimana Allah?”.

Menjawab hal itu, Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah:186, Dan apabila bamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat”. Itulah kuasa Allah, Allah tak menampakkan diri-Nya langsung kepada hamba-hamba-Nya, karena yakinlah bahwa segala bentuk keterbatasan yang kita miliki tak akan mampu menyaksikan zat Allah yang Maha Agung. Makna dari itu semua adalah, bahwa Allah yang Maha Adil menyatukan persepsi kita tentang-Nya hanya dalam bentuk kekuatan Iman.

Sobat muslim yang dirahmati Allah. Layaknya manusia, tentu kita pernah merasakan sedih, pernah merasakan kegagalan yang membawa kita pada sebuah kekosongan, seolah kita sendiri tanpa orang lain. Mungkin pernah pula suatu ketika kita berfikir tidak ada seorang pun di sekitar kita sehingga kita bebas untuk melakukan apapun. Mungkin di saat itu kita lupa, atau kita belum tersadar, bahwa Allah selalu bersama kita. Allah melihat setiap aktivitas yang kita lakukan, bahkan sebutir niat yang baru terbersit di hati pun tak lepas dari Allah yang Maha Tahu.

Ketika kita lupa akan keberadaan-Nya, mungkinkah itu semua hanya karna kita lupa, lupa sewajarnya manusia yang penuh dengan kekurangan? Ataukah kita benar telah menduakan Allah. Apakah benar Allah telah kita tiadakan di hati kita?. Sungguh kita termasuk golongan orang-orang yang bodoh dan merugi ketika kita lupa akan kehadiran Allah dalam setiap kondisi yang kita alami.

Sobat muslim sekalian, bahkan saat kita duduk berdua dengan orang lain. Allah lebih dekat daripada dekatnya kita dengan orang tersebut. Kedekatan itu terjewantahkan oleh kehadiran dua malaikat yang mencatat semua yang kita lakukan. Hal itu telah Allah jelaskan dalam Q.S. Qaff:16, bahwa Allah lebih dekat kepada kita daripada dekatnya urat leher kita sendiri. Lalu apa alasan kita untuk tidak meyakini bahwa Allah itu dekat. Bahwa Allah selalu hadir dalam setiap situasi dan kondisi yang kita jalani.

Benar sobat muslim bahwa manusia tak luput dari kesalahan. Kita pun pasti pernah dan akan melakukan kesalahan. Namun sebagai muslim yang baik tentu kita tidak ingin kesalahan itu terus dan terus berulang kita lakukan, seolah tidak ada Allah yang melihat dan para malaikat yang mencatatnya. Maka sebaik-baik dari kita adalah yang terus berusaha menghadirkan Allah di hati dan pikiran kita.

Begitu indah ketika kita mampu menghandirkan-Nya dalam hati dan pikiran kita kapanpun dan dimanapun kita berada. Saat kita bersedih, maka kita yakin ada Allah yang akan selalu menemani kita. Kita tidak akan pernah merasa sendiri dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan dalam hidup ini. Saat senang, kita tidak akan mengekspresikannya dengan berlebihan. Karena kita yakin itu semua ada, dari dan karena Allah. Maka bukan sesuatu yang berlebihan yang akan kita lakukan, namun justru syukur dengan penuh ketawadhu’an dan kerendahan hati.

Begitu pula ketika syaitan mulai berbisik saat kita sendiri tanpa seorang pun di dekat kita. Atau saat banyak orang di sekeliling kita yang mengajak kepada kemaksiatan. Maka ketika kita mampu menghadirkan Allah di hati dan pikiran kita, kita akan mampu menolak semua bisikan dan ajakan yang menjerumuskan kita kepada murka Allah SWT.

Sobat muslim, bagaimana cara kita untuk bisa selalu menghadirkan Allah dalam hati dan pikiran kita?. Kita adalah makhluk yang lemah dan penuh dengan kekurangan. Yang bisa kita lakukan adalah dengan memperbanyak beristighfar dan berdzikir kepada Allah. Allah yang Maha Melihat dan Maha Penyayang tak akan pernah menyia-nyiakan setiap lantunan istighfar dan dzikir kita. Dengan itu semua, kita akan semakin dekat kepada Allah. Dengan dekatnya kita kepada Allah, maka kita tak perlu khawatir tentang diri kita. Allah yang akan menjaga dan memelihara kita untuk tetap teguh berada dalam koridor yang Dia ridhoi.


Lebih daripada itu, untuk menjaga Iman kita. Untuk tetap selalu mengahdirkan Allah dalam hati dan pikiran kita. Teruslah berusaha untuk melakukan hal yang positif, berkumpullah dengan orang-orang yang dapat menjaga dan mengingatkan kita saat kita mulai salah arah. Sibuknya kita dengan semua hal positif tersebutlah yang akan menghalangi kita untuk lalai dan melupakan Allah. Sehingga tak ada celah dan kesempatan kita untuk melakukan hal negatif yang justru akan menjauhkan kita kepada Allah, serta menambah catatan hitam yang akan diperhadapkan kepada kita di akhirat kelak.

~Romli Amrullah~

Picture by pexels.com

0 comments:

Post a Comment