Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku
banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun
(Voltaire, 1694-1778).
Assalamu’alaikum sobat muslim dimanapun berada.. Syukran wa
jazakumullah khair bagi sobat yang menyempatkan mampir di blog saya. Semoga
sobat muslim dikaruniai kesehatan dan keberkahan dari Allah swt di setiap
gerak-geraknya. Aamiin ya rabbal ‘alamiin..
Bener juga tuh yang dibilang sama om Voltaire, kadang kita sudah merasa
paling tau, padahal kalau kita banyakin membaca, bisa jadi pengetahuan kita itu
belum seberapa. Yup, kali ini bukan mau ngebahas tentang kata bijaknya om
Voltaire. Saya cuma mau berbagi sedikit apa yang sudah saya baca. Niatnya berbagi
kalau memang ada yang mau mengambil manfaat, kalaupun tidak, biarkan ini
menjadi sarana bagi saya menyimpan kenanngan hasil bacaan.. haha kenangan yang
berfaedah..
Hari ini saya teringat dengan satu hadits yang lumayan panjang tentang
fase-fase kehidupan atau zaman di muka bumi ini. Kalau saya bilang ini lebih
kepada fase-fase kepemimpinan dalam kacamata Islam. Haditsnya boleh temen-temen
baca nih di bawah…
“Akan datang
kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang.
Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah
itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak
Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada
kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa
itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya.
Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah
masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak
menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah
(Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam”. [HR. Imam
Ahmad] Hadis diatas
diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam
Ash-Shahihah no. 5).
Hadits sepanjang 113 kata itu memberikan
gambaran yang cukup jelas nih tentang 5 fase zaman atau fase kepemimpinan yang saya
sebutkan sebelumnya. Pertama ada namanya Fase
Kenabian, inilah fase pertama perjalanan sejarah umat Islam. Pada fase ini,
umat Islam dipimpin langsung oleh manusia yang paling berpengaruh di muka bumi
ini. Seorang penunggang unta yang kata-katanya, perbuatannya, bahkan diamnya
menjadi landasan hukum dan sebaik-baik teladan bagi umat Islam. Ya, dialah
kekasih Allah yang selalu dirindukan orang-orang mukmin, baginda Nabi Allah,
Muhammad sallallahu a’laihi wa sallam.
Ialah sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik
panutan. Seorang pemimpin yang menjadi teladan sejak masa kelam dan kesulitan
di Mekah hingga masa kejayaan di tanah Madinah. Menjadi uswah sejak belum
terfikirkan format kepemimpinan dan pemerintahan, hingga menjadi pemimpin yang
disegani di seluruh Jazirah Arab. Nabi Muhammad saw, seorang manusia yang
mengbongkar ulang persepsi dan pandangan manusia tentang Tuhan, tentang Allah
swt.
Saat manusia berkubang dalam kebodohan dan
kesesatan, Ia datang menjadi pelita dan jalan penerang yang mengarahkan manusia
menuju derajat kemuliaan. Inilah fase pertama sobat muslim sekalian, fase yang
menjadi pondasi berdirinya bangunan Islam. Namun seperti yang telah disebutkan
dalam hadits, setelah 23 tahun masa kenabian, Allah menghendaki berakhirnya fase
yang pertama ini.
Fase kedua, yaitu Fase Kekhilafahan Khulafaur Rasyidin. Inilah fase selanjutnya perjalanan sejarah zaman dan kepemimpinan
bagi umat Islam. Ada perbedaan pendapat tentang kapan berakhirnya fase ini. Mayoritas
ulama berpendapat bahwa fase ini berlangsung dalam 4 periode kepemimpinan
sahabat Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Namun ada juga yang
berpendapat bahwa masa kepemimpinan khalifah kelima, Umar bin Abdul Aziz juga
masuk dalam fase ini. It’s ok, kita gak akan memperdebatkan perbedaan pendapat
itu, karena yang jelas adalah bahwa Rasulullah saw melegitimasi fase kedua ini
masih dalam metode kenabian. Fase khilafah yang lurus, jujur dan adil. Pada akhirnya
kita dapat menyimpulkan, fase pertama dan kedua adalah fase teladan dan rujukan
bagi umat Islam.
Fase ketiga, Fase
Raja yang Menggigit. Sobat muslim yang semoga dirahmati oleh Allah, tau
kenapa dinamakan sebagai “raja yang menggigit”?. Katanya nih, karena raja-raja
ini masih menggigit Kitabullah dan Sunnah Rasul, tetapi hampir-hampir lepas. Dan
pada akhirnya lepas juga pada tahun 1924. Silakan sobat muslim mencari tambahan
sumber bacaan yang lain. Fase ketiga ini, mulai tertulis dalam tinta sejarah
dengan berdirinya Dinasti Umaiyah, selanjutnya Dinasti Abasiyah dan yang terakhir
adalah Dinasti Utsmaniyah di Turki yang berakhir pada tahun 1924 tersebut. Fase
ketiga ini berlangsung selama kurang lebih 13 abad.
Pada fase yang ketiga ini, khalifah dipanggil
dengan sebutan raja, hal ini karena secara formal mereka menjabat sebagai
khalifah akan tetapi pada tataran pola pemerintahannya menerapkan sistem
kerajaan. Para pemimpin yang lahir bukanlah sebagai hasil syura, tetapi diwariskan
kepada keluarga atau keturunannya. Dan pada akhirnya di tahun 1924 itulah masa
keruntuhan dan keterpurukan umat Islam. Dunia Islam digambarkan seperti kebun
yang dipenuhi dengan buah-buahan dan bunga yang indah, tetapi tanpa pagar pelindung
dan penjaga kebun yang bertanggung jawab.
Fase ketiga setelah Kekhalifahan Khulafaur Rasyidin
ini ditandai dengan masih adanya satu kepemerintahan umat Islam, atau kalau
sekarang disebut sebagai satu negara dengan satu kepemimpinan. Dimana umat
Islam di seluruh dunia taat dan patuh pada satu kepemimpinan ini. Hebat kan? Gak
seperti seperti sekarang yang gak cuma sudah terpecah menjadi banyak negara,
tetapi sesama warga negara muslim saja saling menghujat dan menjatuhkan.
Bersambung…
🙏🙏🙏
ReplyDelete