“Manusia itu
tempatnya salah dan lupa”, kita pasti sering ya dengar kalimat ini, entah
ketika kita atau teman kita yang salah biasanya kita atau teman kita akan
bilang seperti itu. Benar sih pernyataan itu karena kita emang gak ada yang
ma’sum seperti nabi Muhammad SAW. Nabi Adam saja yang seorang Nabi pernah kog
melakukan kesalahan, hanya saja pasti ada konsekuensi yang harus ditanggung.
Dan walaupun manusia itu wajar kalau melakukan kesalahan, namun jangan jadikan
kalimat itu sebagai tameng pembenaran bagi diri kita ketika melakukan
kesalahan. Karena bagaimana pun kesalahan yang kita lakukan adalah buah dari
perbuatan kita sendiri. Aturan Allah kan jelas ya sobat muslim, tinggal bagaimana kita menyikapi aturan-aturan yang ada.
Mudah kog sebenarnya membedakan
mana yang benar dan
mana yang salah, kalau sabda Rasulullah sesuatu yang baik dan benar itu adalah yang
membuat hati merasa tenang, sedangkan sesuatu yang salah itu adalah yang
membuat hati bimbang dan tidak tenang.
Sobat muslim, Allah menciptakan kita sebagai
makhluk yang paling sempurna, sebagai makhluk
yang dikatakan dalam surah At-Tiin sebagai sebaik-baik bentuk. Tapi, karena kita ini
sempurna makanya disempurnakan juga dengan Allah menciptakan
kelemahan
pada diri kita (Q.S. An-Nisa: 28). Dengan kelemahan-kelemahan itulah kita sangat berpotensi untuk melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik yang
melakukan kesalahan kata Rasulullah adalah kita yang sadar akan kesalahan yang
kita lakukan dan meminta maaf atau memohon ampun kepada Allah SWT.
Lalu bagaimana kalau
kesalahan kita itu ke Allah?. Dengar suara adzan gak langsung wudhu malah
lanjutin main game, chating, atau nonton. Disuruh menundukkan pandangan malah
matanya jelalatan kesana kemari, jangankan ibadah sunnah ya sobat, ibadah wajib
saja masih sering dilalaikan. Caranya bagaimana minta maaf ke Allah? Dengan
istighfar. Itulah kenapa istighfar penting untuk selalu kita ucapkan. Penting
untuk kita selalu memohon ampun kepada Allah. Bukan karena Allah gak dengar
istighfar kita, tapi kita yang berulang melakukan dosa. Pernah gak pas mau
tidur trus sobat muslim mengingat
kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama sehari?. Coba ingat, sejak tadi pagi
bangun tidur sampai sekarang membaca tulisan ini sudah berapa kesalahan dan
dosa yang dilakukan.
Kalau kata Umar bin
Khattab nih, kita disuruh untuk menghisab diri kita sebelum diri kita dihisab
oleh Allah, disuruh untuk menimbang amal kita sebelum amal kita ditimbang
dengan timbangan Allah. Artinya apa sobat muslim? Kita diperintahkan untuk
introspeksi diri, muhasabah atas apa yang sudah kita lakukan. Setelah
muhasabah, kita sadari kesalahan dan dosa kita, langkah terbaik selanjutnya
adalah memohon ampun kepada Allah. Gak sulit kog, cukup dengan beristighfar,
setelah itu berusaha untuk gak melakukan kesalahan-kesalahan itu lagi.
Allah maha pengampun sobat.
Bayangin nih, sekalipun dosa kita sebanyak buih di lautan bahkan dunia ini
penuh dengan dosa kita, kalau kita datang ke Allah dan memohon ampun, Allah
pasti ampuni. Syaratnya apa? Sungguh-sungguh, ikhlas dari hati, dan berusaha
untuk tidak mengulangi lagi. Bahkan nih kalaupun tiap hari kita melakukan dosa
yang sama lalu kita datang ke Allah dan memohon ampun, istighfar kepada Allah,
Allah pasti ampuni. Selama kita gak menyekutukan Allah dengan selain Dia. Beda
nih kalau kita minta maafnya ke manusia. Gak pasti kita dimaafkan, apalagi
kalau kesalahan kita membuat dia sakit hati. Terlebih lagi sobat muslim kalau
kesalahan yang kita lakukan itu gak cuma sekali tapi berulang-ulang, apa kita
masih yakin untuk dimaafkan?.
Maha Besar Allah yang
memberikan kesempatan kepada kita untuk beristirahat dari kesibukan urusan
dunia, setiap hari 5 kali. Waktu dimana
kita kembali menyatukan hati kita kepada Allah, waktu dimana kita kembali
bermuhasabah. Sadar atau tidak setiap kali selesai shalat kita selalu membaca
istighfar. Apa artinya sobat muslim sekalian? Artinya kita masih diberikan
hidayah oleh Allah untuk mengingat kesalahan-kesalahan kita. Antara shalat yang
satu dengan shalat yang lain adalah waktu dimana kita sangat berpotensi untuk
melakukan kesalahan. Makanya nih, kita jadikan waktu shalat sebagai tempat
untuk kembali memohon ampun kepada Allah SWT. Sekali lagi bukan karena Allah
gak dengar istighfar kita yang cuma sekali, tapi kesalahan kitalah yang terus
berulang.
Terakhir yang perlu
kita hayati nih sobat muslim sekalian, Rasulullah SAW sebagai manusia yang
ma’sum, Allah langsung yang menjaga agar terhindar dari kesalahan, masih
beristighfar dalam sehari minimal 70 kali dan bahkan ada riwayat yang
menyebutkan minimal 100 kali. Lalu bagaimana dengan diri kita yang setiap saat
melakukan dosa, masihkah kita enggan untuk beristighfar kepada Allah?. Sungguh
kita termasuk golongan orang yang merugi jika Allah yang Maha Pengampun tidak
mengampuni dosa-dosa kita hanya karena kita enggan beristighfar.
~Romli Amrullah~
Picture by pexels.com
0 comments:
Post a Comment